Pertobatan kaisar liang- liang wang pao chan

siapapun yang melakukan pertobatan Kaisar Liang ini akan mengalami kontak batin yang luar biasa.
banyak sekali mukjizat yang membuktikan kedahsyatan upacara ini

ikutilah pertobatan kaisar Liang yang akan diadakan di Cetya Pelangi Ksitigarbha pada tanggal 5-11 Januari.terbuka bagi umat budhis maupun non budhis..tantra maupun non tantra.. muda maupun tua

Upacara ini sangat baik untuk yang sudah meninggal(almarhum) maupun yang masih hidup
pertobatan ini bukan di peruntukkan hanya orang2 yang masih hidup saja tapi untuk makhluk2 yang tidak terlihat mata. agar mereka juga dapat merasakan pertobatan dan bisa melepaskan karma yang mengikat mereka dengan orang2 yang mereka benci.

baik untuk orang tua kita yang sudah meninggal (misalnya) dan juga untuk arwah penagih hutang kita, arah penjerat kita. serta musuh2 kita. pertobatan kaisar liang ini adalah raja dari semua pertobatan yang ada.

kalau andan merasa usaha anda kurang lancar, ada kesulitan dalam pekerjaannya, mau berbakti untuk orang tua (ingin mereka masuk surga), kena penyakit yang tak kunjung sembuh, dan juga terkena kuasa2 jahat. maka dari itu hadirilah pertobatan ini. karena banyak sekali mukjizat yang sudah terjadi. itulah yang namanya niat dan juga jodoh untuk pembebasan diri dari segala kesulitan dan rasa bakti kita.... Read More

daftarkan segera nama orang tua kita dan juga saudara kita. dan ajak mereka untuk menghadirinya. Gong De U Liang.


Jl.Pluit Karang Elok XV No.1 (Blok L 5 Barat No.1),Muara Karang Blok L 5 Barat No.1, Jakarta Utara 14450, INDONESIA
Mail Box:
Tel: 6221-6697792/93
Fax: 6221-6627704
E-mail: cetiya-pelangi@yahoo.com

Asal Muasal Pertobatan Kaisar Liang

Ketika permaisuri tercinta dari Kaisar Liang, Permaisuri Chi sedang sakit berat, dayangnya menyuapkanair kepadanya, karena kurang hati-hati air tumpah dan membasahi pakaian Permaisuri Chi. Permaisuri Chi marah dan memukul dayangnya. Tidak lama kemudian, karena sakit beratnya Permaisuri Chi pum wafat.

Beberapa bulan setelah kematian Permaisuri Chi, Kaisar Liang sering merindukannya. Tiba-tiba suatu malam Kaisar Liang melihat seekor ular sanca merayap ke istana dan berbicara kepada Kaisar, ”Saya adalah Permaisuri Chi, karena semasa saya masih hidup saya suka iri kepada pejabat kekaisaran dan berhati kejam. Sekali saya marah saya langsung menjatuhkan hukuman mati. Makanya setelah wafat saya terlahir menjadi ular sanca, sangat menderita,tidak memiliki tempat berlindung,setiap saat seluruh sisik saya ditumbuhi oleh ulat,sakit sekali. Mohon Kaisar Liang menolong saya.”

Itu sebabnya Kaisar Liang mengumpulkan seluruh bhiksu senior untuk menulis kitab pertobatan dan melakukan pertobatan untuk Permaisuri Chi.

Suatu hari Kaisar Liang mencium keharuman yang aneh dan melihat sesosok dewi yang anggun dan cantik. Sang dewi memberitahu Kaisar, “Dulunya saya adalah Permaisuri Chi. Berkat kebajikan yang dilakukan Kaisar Liang untuk saya, sekarang saya telah terlahir di Surga Trayastrimsa. Sekarang Saya khusus datang untuk membuktikan kepada Kaisar.”

Inilah asal muasal dari Pertobatan Kaisar Liang; dan selama ribuan tahun terakhir, siapapun yang melakukan pertobatan Kaisar Liang ini akan mengalami kontak batin yang luar biasa.

Bahan persembahan Bab I: Dupa

Artinya: bersarana pada Triratna (Catur-ratna dalam tradisi Tantra : Mulacarya, Buddha, Dharma, Shangha), menghentikan keragu-raguan, dan bertobat atas karma buruk. Keyakinan teguh yang tidak bisa dirusak oleh mara-mara dan kesesatan; dapat menyingkirkan penderitaan dan ribuan bahkan berpuluh-puluh ribu kalpa.

Bahan persembahan Bab II: Bunga

Artinya: membangkitkan Bodhicitta atau berikrar. Membangkitkan Bodhicitta adalah hati Budha atau tempat suci; dengan menjalankan ikrar, tugas pun dapat diemban. Jangan menyia-nyiakan waktu, menyesal di kemudian hari tiada gunanya.

Bahan persembahan Bab III: Pelita

Artinya: menampakkan buah karma. Bila seseorang melakukan karma buruk, ia akan terjatuh ke tiga alam samsara dan dihukum disana. Bila ia terlahir menjadi manusia, hidupnya akan menderita. Demikian juga dengan enam alam surga, bila berkah meraka telah habis, meraka juga akan jatuh ke neraka. Setiap Makhluk akan menerima akibat dari perbuatannya sendiri, kita hanya bisa berharap Buddha menyinari kita.

Bahan persembahan Bab IV: Air bersih, amerta, cairan surgawi

Artinya: jodoh dan buah karma akam memperlihatkan beragam penderitaan di neraka. Dengan Bersembah sujud pada Buddha, Bodhisattva, dan para dewa, kita dapat terbebas dari hukuman neraka.

Bahan persembahan Bab V: Buah-buahan

Artinya: bebas dari permusuhan. Empat bentuk kelahiran dan enam alam kehidupan terus-menerus bertumimbal lahir, mereka semua menjadi orang tua,guru,kerabat.dan musuh kita dari tiga kehidupan; semua itu tecipta dari perasaan cinta,benci,dendam,dan kemarahan. Itu sebabnya kita berharap semoga Buddha mengasihani kita dan memberikan kita buah karma yang baik.

Bahan persembahan Bab VI: Obat-obatan, teh

Arrinya: Bebas dari sisa permusuhan. Karma dari enam alam kehidupan (dewa, manusia, asura, neraka, setan kelaparan, dan binatang), empat bentuk kelahiran (ovipaar, bangsa unggas; vivipar,bangsa mamalia; kelembaban atau kelahiran di air, ulat dan bangsa ikan; dan metamorfosis, dari kepompong hingga ngengat) adalah disebabkan oleh enam indera (mata,hidung,mulut,telinga
,lidah,dan tubuh). Kita berharap semoga Buddha Tathagata membebaskan kita dari penderitaan samsara.

Bahan persembahan Bab VII: Makan yang enak

Artinya: merayakan atas karma baik kita sendiri dimana kita selagi masih hidup, kita dapat melakukan pertobatan dan merendam kebencian, Dengan bersarana pada Triratna, kita akan memiliki hati maitri, karuna, samata, kebijasanaan mulia, ksunyataan ,dan keyakinan. Bagi donatur , semoga seluruh penguasa langit, dewa, makhluk suci, dewa dan naga , serta makhluk dari enam alam kehidupan di sepuluh penjuru alam semesta memperoleh sumpah agung. Bersembah sujud kepada Buddha demi para mahkluk suci, bersembah sujud kepada Buddha demi Raja Brahma.

Bahan persembahan Bab VIII: Perhiasan dan barang-barang berharga

Artinya: bersembah sujud kepada Buddha demi semua dewa kebajikan di alam asura, raja naga, raja mara, raja-raja di alam manusia, para bangsawan, orang tua, orang tua pada kehidupan lampau, guru-guru, sepuluh penjuru bhiksu,dan bhiksuni, serta sepuluh penjuru bhiksu dan bhiksuni pada kehidupan lampau.

Bahan persembahan Bab IX: Kitab suci

Artinya: bersembah sujud kepada Buddha demi neraka Avici, neraka-neraka sungai kelabu dan bola besi, nerakasenjata dan kapak tembaga, neraka-neraka kota api dan gunung pedang, alam setan kelaparan, dan alam hewan. Bersumpah demi makhluk enam alam kehidupan agar merenungkan ketidakkekalan (anicca), bersembah sujud Kepada Buddha dengan gigih memberikan penyaluran jasa.

Bahan persembahan Bab X: Jubah kasaya, kain sulam, pakaian

Artinya: penyaluran jasa dari bohisattva (semua akar kebajikanyang telah saya perbuat disalurkan untuk kebaikan seluruh insan). Bertekead melalui indera mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, dan mulut. Layaknya para mahobodhisattva.

0 komentar: