Empat Tingkat Abhiseka

Zhenfo Zong menawarkan banyak abhiseka. Pengertian abhiseka adah pemberkatan dan pencurahan arus Dharma suci oleh seorang Vajracarya yang mewakili para Buddha Bodhisattva pada diri seorang siswa.

Empat tingkat abhiseka berawal dari dari abhiseka yang sederhana hingga tingkat lanjutan. Mulai dari sadhana tingkat lanjutan. Mulai dari sadhana tingkat dasar hingga sadhana Mahapurna yang merupakan tingkat tertinggi dari dari semua abhiseka.

Abhiseka tingkat 1- pembersihan perbuatan, ucapan,dan pikiran.

Abhiseka tingkat 2- atihan prana, nadi, dan bindu.

Abhiseka tingkat 3- Anuttarayoga Tantra

Abhiseka tingkat 4- Sadhana Mahapurna

Pada umumnya mahasiswa yang menerima abhiseka tingkat 1 menduduki jumblah terbanyak, Abhiseka tingkat 1 mencakup abhiseka para Buddha Boddhisattva, abhiseka sadhana prayoga, abhiseka sadhana Guruyoga dan lain-lain.

Siswa yang menerima abhiseka tingkat 2 lebih sedikit jumlahnya. Abhiseka tingkat 2 mencakupi abhiseka Api kundalini, abhiseka bindu, dan abhiseka Anasrava hanya ditransmisi kepada siswa yang terpilih saja.

Abhiseka tingkat 3 yakni Anuttarayoga Tantra, sejauh ini hanya satu suswa saja yang pernah terima. Ia adalah seorang vajracarya.

Abhiseka tingkat 4, sadhana Mahapurna sampai saat ini belum diberikan kepada siapa pun.

Saya menyatakan, seama seseorang menjaga kebersihan perbuatan, ucapan, pikiran, pasti akan terahir di Buddhaoka;keberhasilan dari altihan prana, nadi, dan bindu adalah pencapaian tubuh vajra tak terhancurkan; keberhasian dari Anuttarayoga Tantra adalah pencapaian Cahaya Mahasuka; Keberhasilan sadhana Mahapurna akan memasuki kesunyataan dan mencapai ke-Buddha-an lewat tubuh jasmani serta memperoleh Mahasiddhi Cahaya Pelangi.

Mengapa jumlah siswa pada abhiseka tingkat 2,3, dan 4 sangat sedikit?

Sebab abhiseka tingkat 1 menuntut pembersihan perbuatan, ucapan, dan pikiran, yakni membersihkan keserakahan, kebencian, dan kebodohan. Coba pikir, hal ini saja sudah merupakan tantangan terbesar manusia zaman sekarang.

Saya memiliki sadhana Ratna yang nilainya tiada tara. saya selau berseru, “Bagi yang bernyalli dan berBoddhicitta agung, kemarilah!”

Sumber: Cahaya kebijaksanaan hal.19

0 komentar: