Ada seorang lama tengah memanjat sebuah pohon yang besar yang diatasnya terdapat sebuah sarang lebah yang sangat besar. Lama itu berbisik pada lebah yang beterbangan disekelilingnya, “jangan sengat saya, ya!” Anehnya, lebah-lebah tersebut seolah-olah tidak melihat kehadiran lama dan sama sekali tidak menyengatnya!
Seorang lama lain mengetahui hal ini dan merasa sangat heran. Ia pun bertanya bagaimana caranya supaya tidak disengat oeh lebah. Lama pertama pun menjelaskan padanya bahwa caranya hanya berkata pada lebah agar jangan menyengat dirinya.
Lama yang penasaran itu pun memanjat pohon tersebut. Dengan kalimat yang sama ia berbisik pada lebah-lebah, “jangan sengat saya ya!” Namun, lebah-lebah tidak peduli dan serentak menyerbu lama yang penasaran itu hingga kepala berbentol-bentol. ia meraung-raung kesakitan.
Mengapa kalimat yang sama menghasilkan efek yang berbeda?
Konon, lama pertama sebelum memanjat pohon telah memohon pemberkatan kepada Gurunya agar lebah-lebah mau patuh padanya. Karena lama kedua tidak diberkati oleh Gurunya dan hanya ikut-ikutan saja, alhasil dia disengat lebah sampai seluruh kepalanya penuh benjolan.
Tidak ada larangan bagi siapa saja yang mau membaca kitab-kitab sutra dan melafalkan nama-nama agung Buddha yang ada di airan non-Tantra. Namun di airan Tantra hal ini berbeda, Pada setiap kitab sadhana Agama Buddha Tantra selalu tercantum kalimat yang berbunyi, “Dilarang membaca bagi yang belum diabhiseka!” Demikian pua halnya dengan mantra-mantra dari Agama Buddha Tantra. Seseorang yang belum menerima abhiseka dan belum memperoeh kekuatan pemberkatan dari Gurunya, tidak ada gunanya menjapa mantra, karena tidak akan memperoleh kekuatan spiritual. Itu berarti memanipulasi sadhana, bahkan dianggap sebagai pelanggaran Sila Samaya.
Jadi, abhiseka bersarana dan pemberkatan dari Guru merupakan syarat mutlak sebelum menekuni sadhana Tantra. Karena kekuatan dari pemberkatan Guru serta arus dharmalah yang akan memunculkan Buddhata seseorang sekaigus dapat menjauhkan keraguan, khayalan, kemelekatan, dan hal-hal yang negatif.
Pemberkatan dari seorang Guru sungguh merupakan kunci keberhasian dalam menekuni sadhana Tantra!
(sumber:Cahaya kebijaksanaan)
0 komentar:
Posting Komentar