Kiat penting melatih prana



Dengan sikap berwibawa bagaikan Buddha, duduklah dengan pose vajrasana atau setengah bersila, kedua tangan membentuk Mudra Samadhi Dharmadhatu, tulang belakang tegak, kedua pundak terbentang sejajar, tekuk leher agar dagu menekan jakun, ujung lidah menyentuh langit-langit mulut, mata tidak melirik namun menatap lurus ke bawah kira-kira dua kaki dari tempat duduk, kemudian tenangkan jiwa dan raga.

Tarik napas sampai ke Avadhuti, prana atas di tekan ke bawah, prana bawah diangkat ke atas, berbentuk seperti ratakumbha. Tahan napas selama mungkin. satu kiat penting adalah, di saat kehabisan napas dan tidak dapat tertahan lagi, tarik napas satu kali lagi agar sisa napas tadi masuk ke nadi tengah hingga ke ulu hati, lalu melebur ke setiap cakra dan nadi, terus menyebar ke pori-pori.

Prana yang belum melebur, dibuang lewat hembusan napas yang kuat dari hidung.

Saya rincikan rumusnya sebagai berikut:

-Tulang punggung tegak agar nadi tengah bisa lurus

-Tekan jakun agar prana dari atas bisa ditekan ke bawah

-Kencangkan otot anus agar prana dari bawah terangkat ke atas

-Ujung lidah menyentuh langit-langit muut agar nadi tengah menyambung sampai ubun-ubun kepala.

-prana ditekan ke bawah dan diangkat ke atas agar memasuki nadi tengah.

Tujuan utama berlatih prana Ratnakumbha dalam Tantrayana adalah untuk memasukkan prana ke dalam nadi tengah. kalau prana telah masuk ke nadi tengah, akan mendatangkan banyak manfaat. prana yang masuk ke nadi tengah disebut sebagai ‘prana prajna’.

Manfaat yang diperoleh dari pelatihan Prana Ratnakumbha secara kansisten, sebagai berikut:

- Pembuluh nadi di sekujur tubuh menjadi lancar

- Sirkualsi prana menjadi lancar (Taoisme menyebutnya sebagai peredaran mikrokosmik dan makrokosmik)

- Tubuh penuh dengan prana.

Seorang Tantrika harus memahami tentang peredaran prana atas, peredaran prana tengah, perbedaan prana bawah, perbedaan prana samping, perbedaan prana hati. prana ini berfungsi menghasilkan ‘api kundalini’, ‘bindu’ yang bening, dan bindu yang tidak tiris. Dan dari upaya inilah akan memperoleh mahasuka, mahacahaya, dan kesunyataan.

(sumber: cahaya kebijaksanaan by Sheng Yen Lu)

0 komentar: