Sadhana Terlengkap

Banyak umat Buddha suka ‘keliing tempat ibadah’ dan melanglang dari satu aliran ke aliran lain. Ibarat air yang mengalir kian kemari tidak menentu.

Saya sempat mendengar sebuah komentar yang berkata,”Buddha hidup Lien Sheng Lu Sheng Yen sendiri bersarana pada puuhan Guru dan biksu. Saya ingin seperti beliau, berguru dan menerima abhiseka dimana-mana, apakah tidak boeh?”

Ada orang yang bermaksud menasihati orang tersebut agar tidak berbuat hal seperti itu, namun setelah mendengar argumentasinya dan merasa ha ini justru masuk akal, dan tidak dapat menyangkalnya.

Tanggapan saya begini, siapapun yang ingin mendalami Buddhadharma boleh saja menjeajahi tempat ibadah atau aliran lain. Bukan untuk mencari sensasi.Tetapi untuk study banding. Setelah semuanya sudah sungguh-sungguh jelas dan berkenan di hati, tidak ada kata terlambat untuk bersarana kepada saya.

Saya tidak melarang siswa bertemu dan berbicara dengan para orang bijak, Tapi, cobalah berpaling sejenak pada sadhana Tantra Satya Buddha, Dari sadhana Catur Prayoga hingga sadhana Mahapurna, dari Sadhana Luar hingga Sadhana Dalam, dari Sadhana Lokiya hinga Saddhana Lokuttara, dari sadhana Adinatayoga hingga sadhana Vajrayoga, dari Sadhana Vineka hingga sadhana Avineka, dari sadhana Apihoma hingga Sadhana Argampuja, bahkan Yoga Tantra tertinggi antara lain Mahamudra, Sadhana Mahavijaya Prajna, dan Sadhana Yamantaka…

Sadhana Tantra Satya Buddha sungguh paling lengkap. Ketahuilah, apa yang ingin dipelajari di tempat lain, semuanya ada di sini. Asli dan dapat dipercaya. Bahkan di tempat saya ini dapat ditemukan sadhana yang tidak ada di tempat lain. Saya adalah seorang mahasiddha yang menghimpun segala mahasadhana.

Dengan bersarana pada Budha hidup Lien Sheng Lu Sheng-Yen, sama artinya telah bersarana pada puuhan Guru dan bhiksu. Apakah ini masih tidak cukup?

Boleh dikatakan bersarana pada Zhenfo Zong adalah upaya final. Takkan ditemukan lagi sadhana yang lebih lengkap. Kalau masih saja suka ‘keliling tempat ibadah’, sungguh kasihan.

(Sumber: Cahaya kebijaksanaan)

0 komentar: